BramaDipo: Dibalik Dinding Kekokohan

Jumat, 23 Maret 2018

Dibalik Dinding Kekokohan



Aku melihatnya dibalik dinding kekelaman.
Ratapan panjang yang terhalang kekokohan.
Menimpakan semua salah,
Melahap semua gundah.

Ia menangis lirih,
Genggam semua perih.

Ia bertahan.
Dengan kebohongan.
Dengan kepura-puraan.
Dengan duka ia benamkan.

Dalam dalam.

Dari balik dinding,
Ia nyanyikan lagu-lagu kebahagiaan.
Untuk sejenak berpaling,
Mencoba menghapus ingatan-ingatan.

Ia biarkan hujan turun dan membasahi seluruh raga yang ia punya.
Lalu ia selipkan air mata yang menderas berharap kurangi bebannya.

Ia salah,
Tangis semakin menjadi.
Ia resah,
Ingatannya kembali lagi.

Dari balik dinding kekokohan,
Ia bersembunyi dari nyata untuk kali kesekian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar