BramaDipo: Juni 2018

Rabu, 06 Juni 2018

Bulan Separuh



Bulan separuh di-malam separuh.
Bersamaan dengan diam aku meluruh.
Sulam-menyulam kegelisahan,
Tambal-menambal pertanyaan.

Kosong-cangkir,
Habis-pikir.
Kepalaku berdenyut.
Benturkan.

Tak ada isi jawaban.
Hanya deretan kalimat-kalimat muram.
Seperti teralis,
Memberi batas dengan garis.

Tak ada kebebasan,
Semua berbatas dan berdinding tebal.
Begitu juga ingin,
Berbatas rasa berbatas nyata.

Menuju bulan mati,
Meraih cahaya baru.
Mematikan ingin di-hati,
Mengubur segala ragu.



Selasa, 05 Juni 2018

Masih Terjaga



Bintang merah menggantungkan cahaya pada gelap langit fajar.
Tak berkedip.


Kendali,
Rebahkan.
Ingin,
Benamkam.
Tak juga hendak terpejam.
Terkunci pada laci-laci ingatan.


Kepulkan asap,
Terberai oleh angin yang membawa dingin.


Pagi, akan segera tiba.
Aku, masih terjaga.
Masih menggali pusara.
Masih menyetubuhi kesementaraan fana.
Ingatan, tetap meng-ada.





Sabtu, 02 Juni 2018

Gelap - Harap Binasa



Fajar hampir tiba,
Ingatan masih ada.
Buram-muram bergantian,
Hanya kelam yang tak tergantikan.

Ini langkah kembali lagi,
Pada persimpangan tanpa tanda.
Ini rasa hadir lagi,
Pada peralihan tanpa makna.

Aku tak hendak terpejam,
Sebab mimpi telah lama kubuang.
Aku tak sedang bergumam,
Sebab suara telah lama menghilang.

Berada di-antara,
Berdiri tanpa diri.
Memenjarakan rasa,
Memasung kaki.

Aku tertidur dengan mata terbuka,
Tanpa cahaya.

Jejas,
Bergegas.
Masa, telah hilang saat.
Ada, akan segera meniada.