Bintang merah menggantungkan cahaya pada gelap langit fajar.
Tak berkedip.
Kendali,
Rebahkan.
Ingin,
Benamkam.
Tak juga hendak terpejam.
Terkunci pada laci-laci ingatan.
Kepulkan asap,
Terberai oleh angin yang membawa dingin.
Pagi, akan segera tiba.
Aku, masih terjaga.
Masih menggali pusara.
Masih menyetubuhi kesementaraan fana.
Ingatan, tetap meng-ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar