BramaDipo: Juli 2014

Minggu, 27 Juli 2014

Menuju Arah Barat



Kilau dunia membuatnya lupa.

Bahwa fana adalah sementara.
Tarian kuasa membuatnya terlena,
Bahwa raga akan punah jua.

Ingatlah sahabat,
Sebelum terlambat.
Kembalilah sahabat,
Menuju arah barat.











11

Jumat, 25 Juli 2014

Terbangun


Terbangun dan terduduk,
Mata masih mengatup.
Nada-nada mengiang,
Membentuk gambaran resah kemudian.
Syair-syair mengiring,
Memeluk dingin.

Putaran kipas angin tersendat pada sudut yang itu-itu saja.
Sama seperti gundah ini selalu mengulang di bagian yang sama.

Gelas berisi cairan pekat kuteguk.
Larut bersama asap yang kuhirup sedalam getir. Lalu hembus, berharap hilang menguap dalam pandangan.







Selasa, 22 Juli 2014

Salahkan Setan

Ada setan merasuk perlahan dalam tidurku tadi dua jam.
Kopi menahanku untuk tetap terjaga agar setan tak lagi kembali merayuku dengan mimpinya.

Serangan cemas, delusi hitam gorong-gorong masa kelam.
Aparat berseragam, darah dan bau karat sisa kekerasan akibat bersenang-senang.

Maka, salahkan setan.
Untuk itu ia ada dalam eksistensinya di dunia.
Salahkanlah saja, meskipun tanpa sebab.
Kasihani anjing dan babi yang bernafas.
Jangan membebaninya dengan umpatan.
Cukuplah ia terhina dgn keberadaanmu saja.
Setanlah yang seharusnya jadi objek,
Jangan jadikan ia subjek.

Gorong-gorong hitam masa kelam tertutup.
Aku sudah di luar dan matahari telah menyatakan pagi.







#Pot

Hidup dalam tombol huruf, angka, simbol dan kursor.

Merangkai kalimat dengan sentuhan jempol.

Bukan lagi goresan tinta dalam simpul jemari.



Sabtu, 19 Juli 2014

Daunku Habis Terbakar

Langit menumpahkan beban air sedari awan,
Menjadikannya hujan.
Mendinginkan malam,
Menutupi cahaya matahari yang dipantulkan rembulan.

Layar datar bergambar berwarna.
Nada-nada mayor di selingi minor.
Bidadari-bidadari di panggung buatan.
Dinding mengetuk menanti percakapan.

Daunku habis terbakar dalam kertas.
Berganti dengan senyuman-senyuman yang datang bersama ingatan.
Hujan menepi, mendung disibak angin.

Terimakasih Semesta,
Telah sejukkan malamku di tengah jeda raga, rasa dan makna yang mengelabuiku di penghujung senja.





Jumat, 04 Juli 2014

Dunia Monitor



Keyboard keyboard berdebu,
bising menyeruak dari kotak hitam,
bersahutan namun tak saling berkaitan.
Kumpulan yang ramai.

Asap menyeruak dari balik kepala kepala,
membumbung ke sela-sela lubang udara.
Kenyamanan yang aneh.
Kebebasan ada dalam monitor.










11