BramaDipo: Terbangun

Jumat, 25 Juli 2014

Terbangun


Terbangun dan terduduk,
Mata masih mengatup.
Nada-nada mengiang,
Membentuk gambaran resah kemudian.
Syair-syair mengiring,
Memeluk dingin.

Putaran kipas angin tersendat pada sudut yang itu-itu saja.
Sama seperti gundah ini selalu mengulang di bagian yang sama.

Gelas berisi cairan pekat kuteguk.
Larut bersama asap yang kuhirup sedalam getir. Lalu hembus, berharap hilang menguap dalam pandangan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar