BramaDipo: Cangkir Kosong

Senin, 23 Februari 2015

Cangkir Kosong





Senja hampir tuntas mengiring hari.

Kopi-ku masih sepertiga cangkir lagi.
Biru membisu tertutup awan di-sela jingga,
Imaji larut kedalam tanya yang tak terjawab juga.


Negeri ini sedang menderita,
Penghuninya hilang percaya.
Para punggawa saling menikam.
Para patih mengipas sekam.



Langit meluruh jingga di sudut barat,
Kopi-ku kini sisa seperempat.
Kuteguk hingga ampas.
Kureguk berharap puas.


Negeriku sudah semakin gelap,
Kehilangan cahaya sang perantara Tuhan.
Suara jelata berteriak meratap,
Meraba merayap menyongsong isi jawaban.



Cangkir-ku kini kosong.











11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar