BramaDipo: Lempake, 2009.

Minggu, 09 September 2018

Lempake, 2009.




Sesaat sebelum mendung yang datang seketika tanpa aba-aba.
Terkunci atas kehendak sendiri.
Menghadap barisan dinding.
Yang memantulkan gema teriakan dari kedalaman hati.

Tangisan yang mendendam.
Menghantui perjalanan kemudian.
Gelap yang menyilaukan.
Menghempaskan ingatan perlahan.

Aku melihat diriku terjatuh.
Menggapai cadas bebatuan rapuh.
Aku memanggil.
Aku menggigil.

Hujan bulan oktober mengiring.
Menemani dua musim dan tak sedikit-pun berpaling.
Meski kemudian aku beranjak.
Memberi jeda dan jarak.

Dewi ketulusan.
Ada dan tersimpan dalam laci ingatan.

Terima kasih atas hangat warna cahaya yang kau jaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar