BramaDipo: Sayang, Matilah.

Senin, 04 Agustus 2014

Sayang, Matilah.

Teko berisi rindu telah kutuang kedalam cangkir kertas buram.
Tumpah dengan penuh sesal serta air muka muram.
Lalu mengering bersama sumpah serapah yg menyisakan lelah.

Sayang,
Sayang,
Matilah.

(Segera).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar