BramaDipo: April 2019

Selasa, 30 April 2019

Menuju Abu



Menanti percikan,
Menunggu penyulut.
Membangun kobaran,
Tak hendak surut.


Bongkahan demi bongkahan terkumpul,
Ikatan-ikatan semakin kencang.
Dan bara telah muncul,
Siap-bersiap menjadi arang.


Bakar-membakar-terbakar.






Minggu, 28 April 2019

Cuma Proyek



Tikus dan kecoa berpesta-pora.
Hujan datang bawa sampah ke-permukaan.
Plastik,
Plastik,
Plastik
Dan janji.
Serta kepala tanpa isi.





Minggu, 21 April 2019

13 Purnama Lalu



#Purnama berkerudung awan hitam.
Angin sapu-kan perlahan.
Terang.
Lalu pekat kembali datang.

Bertanya-tanyalah hati,
Berkaca-menegur diri.

Ragu merambat.
Enggan berhenti meski sesaat.

Jeda kembali lagi.
Perlahan mengubur diri.

Seperti juga #Purnama yang bercahaya tetap,
Meski berselimut awan gelap.

Pun aku.
Yang mesti bersegera untuk lalui ragu.


13 #Purnama lalu.





Jumat, 19 April 2019

Kesempurnaan Manusia



Manusia adalah makhluk sempurna.


Sempurna melakukan kebaikan dan kejahatan sekaligus.


Pesawat Penumpang

 



Kepala tegak,
Hati merunduk.

Kencangkan otot,
Kendurkan urat.

Turbulensi !.
Lift.

Bergantian.

Setiap memasuki gerbang keberangkatan akan keluar melalui pintu kedatangan. Walaupun telah menjadi bangkai.

Selasa, 02 April 2019

Anfal



Kehilangan ruang, dalam gerak.
Kehilangan jeda, dalam paragraf.

Terkunci mati tanpa dinding dan teralis.
Gerah dipenuhi asap kebosanan.

Langit yang tanpa cahaya,
Bisu tanpa kata.

Tak ada lonceng,
Tak ada angin.

Seperti barisan huruf vokal tanpa konsonan.

Anfal.