Awalnya tulisan ini diperuntuk-kan kumpulan sebuah buku dari suatu komunitas. Namun akhirnya tidak ada kelanjutan karena berbagai kendala. Saya coba posting disini dan tulisan ini adalah tulisan lama saya. selamat menikmat-kan diri.
Akhir November
2006
(belum diberi judul)
Sampanku
Abu-abu,
mengambang di
sungai kelabu.
Senja yang ungu,
menemani sendu sendiriku.
Ikuti arus, bersama badanku yang
kurus.
Tak tahu utara dan tak kutatap
barat.
Ya, aku sendiri
di dunia tanpa arah angin.
Duniaku penuh
haru dan tangis getir.
Aku berkiblat
pada dingin.
Cahaya dan tak
ada cahaya sama saja.
Benderaku
bendera kuning.
Gelap, tentu gelap.
Rumah-rumah terdiri dari warna
warni saja.
Warna-warna tak natural,
Warna-warna campuran
Sama seperti tetumbuhan dan
pepohonan.
Tak ada lagi hijau, biru putih
dan hitam tegas.
Merah-pun menjadi jingga.
Lagu-lagu
seperti bunyi tak beraturan.
Suara jangkrik
semakin menyakitkan.
Kicauan burung
jadi menakutkan.
Dan saat
orang-orang telah pergi ke dalam mati.
Aku masih hidup.
Ya, yang sanghat
menyakitkan disaat aku sadar,
Aku masih hidup.
15februari 2007-
07 Oktober 2010
(belum diberi judul)
Apalagi yang
hendak aku katakan?
Rayuan kering
kerontang?.
Tatapan rindu
yang mendendam?
Kecupan di
kening?.
Tidak, tak mencukupi,
Rasa yang kau beri lebih hangat
dari mentari di pagi.
Kemari…
Kemari saying.
Kita mati
bersama.
Dunia bukan
tempat kita.
Tak akan cukup
ku toreh tinta di bentala fana.
Kemari..
Kemari saying.
Biar sementara
memusuhi, dan
biarkanlah suci
kita tetap abadi.
Temukan
aku dalam ketersesatanku
25 Juni 2007
Dunia dalam
teralis,
Dibuat dari
ratap tangis.
Kesepian adalah
keharusan.
Ya dinding
kebebasan.
Aku terlahir dari arang,
Kulitku legam,
Menjauhlah,
Aku mudah terbakar.
Aku tercipta oleh
uap air,
lembab dan
basah,
pergilah,
sebentar lagi
aku muntah.
Tak
Perlu Bertanya.
15 April 2008
Berselisih paham
dengan iblis,
Mengecualikannya
pada apa-apa yang di benarkan Tuhan.
Dan ini lah
kesewenangan Tuhan.
Menguncinya pada
kalimat-kalimat bernama firman.
Kalimat-kalimat
yang disusun menjadi alkitab.
Mutlak.
Sembah sujud
pada adam.
Ia datang
bersama cahaya para malaikat.
Dilengkapi
darah, jiwa dan tanah.
Dibalut dengan
jasad berupa daging dan helai rambut.
Melengkapi
apa-apa yang pernah dicipta.
Lalu mengapa sempurna?
Sedang dosa terlahir bersama
sombong dan lupa?
Dan inilah kesewenangan Tuhan.
Kita namakan keseimbangan.
Agar ada barat di gelap dan
timur di terang.
Utara di putih dan selatan di
hitam.
Ada dan tiada adalah percaya.
Dalam dunia rasa dan nyata.
Dan kita akan kembali pada
surge.
Tak perlu bertanya.
11