BramaDipo: Keadilan Dan Sopir Angkot bagian 2.

Minggu, 17 Mei 2015

Keadilan Dan Sopir Angkot bagian 2.





"Keadilan itu seperti apa? Katanya kemiskinan itu cobaan, Katanya juga kekayaan adalah cobaan. Masih mending dikasih cobaan kekayaan. Walaupun tidak selamat akhirat, masih bisa nikmatin dunia." 

+ " sabar kang, jalanin aja." Sahutku sambil memiringkan posisi duduk di kursi depan sebelah sopir angkot dengan tetap memandang jalanan yang berlubang. 

"Ya memang sabar, ya memang jalan. Seharian ini dapet uang cuma buat isi bensin. 1 putaran 2 penumpang. 1 putaran balik 3 penumpang. Saya sendiri belum ke-gaji. Saya senyum aja meskipun sebenarnya ingin sekali marah ataupun menangis. Malah kadang merasa seperti orang gila saja, sudah miskin senyum-senyum sendiri padahal lagi pusing kepala. Jadi keadilan itu dimana nya?" Ia bersungut-sungut tanpa sedikitpun ragu dengan kalimat yang diucapkannya. 

+ " Rokok dulu ah kang, temenin saya biar asapnya ramai." Timpalku dengan senyuman seraya menyodorkan sebungkus rokok. 

"Iya mas, saya minta rokoknya sebatang. Terimakasih. Tadi beli 2 batang, 1 diminta calo." 


Asap-pun terbang beradu dengan debu jalanan senja itu bersama keadilan yang ia harapkan.












11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar