BramaDipo: April 2014

Sabtu, 26 April 2014

Sepeninggal Luka

Sepeninggal luka,
tak pernah mengering.
Sisakan nada hampa,
pada syair mengiring.

Aku menyayat dadaku sendiri,
dalam dunia inginku sendiri,
mengubur jiwaku sendiri,
mati, mati sendiri.

Meneruskan langkah.
Tersandung kaki,
oleh kakiku sendiri.

Saat semua telah tenang,
yang tersisa hanyalah arang.
Semua telah terbakar,
oleh apiku sendiri.

mati lah mati sendiri.










11

Apa Ada Sempurna ?!

Ganti baju-mu, rubah warna-mu.
tukar wajah-mu, ganti milik-ku.

Cerobong asap mengendus abu,
tak ada lagi pembakaran di situ.
Kayu-kayu menghilang tergantikan api kering,
tak ada yang rela terbakarkan.

pelana tanpa kuda,
tinta tanpa warna,
bertanyalah,
Apa ada sempurna?!










11

Jumat, 25 April 2014

Pengulangan ini Abadi

Tenggelam dalam lamunan sarat ingatan,
menyisakan jeda, ruang hampa.
Tanyaku berjawab tanya,
pengulangan ini begitu abadi.

Rindu yang terkoyak dendam imaji.
karena tak ada sesuatu pasti.
Sesaat menatap masa yang terjerat asa.
Semua rasa jadi tak bermakna.

kalimat-kalimat hanya deretan kata,
tak memiliki arti, hanyalah bunyi.
Ini waktu kembali lagi,
menuju kehampaan diri.

Pengulangan ini abadi.










11