BramaDipo: Pelita Dalam Keterasingan-ku

Sabtu, 02 Mei 2009

Pelita Dalam Keterasingan-ku



Disaat keterasingan jadi bagian dari nafas dan langkah, disaat itu pula kebiasaan lama jadi bingkai dari potongan-potongan kecil dengan nama ingatan.

Dan kau masih tetapkan nafasmu serta langkahmu kedalam bingkai keterasinganku.

Aku menangis kau tahu!

Dengan tetesan rindu, bersama getir dan haru.

Kau berikan aku langit dan mentari dalam gelap keterasingan baru.

Wahai pesona, aku mendamba.
Wahai pelita, aku bahagia.

Namun, begitu pulakah kau maknakan juga?











11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar